Hukum Tajwid Surat al baqarah ayat 20-30 – Mempelajari semua hukum tajwid membutuhkan proses yang kurang begitu lama. Tapi hal itu bergantung dari kesabaran serta kapabilitas memahami dalam mempelajari pengetahuan tajwid.
Teknik baik untuk belajar tajwid adalah dengan menganalisa ayat-ayat di Al-Qur’an buat dicari hukum tajwid yang tersirat di tiap-tiap huruf dan harokat yang ada.
Membaca Al-Qur’an dengan berpatokan pengetahuan tajwid dapat mencegah kesalahan bacaan seminimal mungkin hingga pahala bakal diterima jadi optimal. Disamping itu, dapat memperindah bacaan Al-Qur’an.
Penjelasan Lengkap Hukum Tajwid Surat al baqarah ayat 20-30
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 20
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | يَكَادُ | Mad Thobi’i | Sebelum huruf alif ada huruf yang difathah ( كَا ) | Dibaca panjang 1 alif atau dua harakat |
2 | دُ الْبَرْقُ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf بَ | Dibaca jelas |
3 | اَبْصَارَ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf ba ( بْ) yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf بْ nya, (Abe soro) |
4 | هُمْ ۗ كُلَّمَآ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ك | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
5 | كُلَّمَآ اَضَاۤ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
6 | اَضَاۤءَ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
7 | لَهُمْ مَّشَوْ | Idgham Mimi atau idgham mislain atau mutamasilain | Karena ada huruf mim mati (مْ) bertemu dengan mim (م), | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
8 | مَّشَوْا | Mad Layyin | Karena ada huruf berharakat fathah ( شَ) bertemu ya mati ( وْ ) | Masyau |
9 | وَاِذَآ اَظْلَمَ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda ( ذَآ اَ ) | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
10 | عَلَيْهِمْ | Mad Layyin | Karena ada huruf berharakat fathah ( لَ ) bertemu ya mati ( يْ ) | Alaihim |
11 | عَلَيْهِمْ قَا | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ق | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
12 | وَلَوْ | Mad Layyin | Karena ada huruf berharakat fathah ( لَ ) bertemu wawu mati ( وْ ) | Walau |
13 | شَاۤءَ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
14 | ءَ اللّٰهُ | Lam Tafkhim | Karena Lafadz Alloh didahului oleh fathah | Dibaca Tebal (Alloh) |
15 | بِسَمْعِهِمْ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ع | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
16 | هِمْ وَاَ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf و | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
17 | وَاَبْصَارِ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf ba ( بْ) yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf بْ nya, (Abe soro) |
18 | هِمْ ۗ اِ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ا | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
19 | اِنَّ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf ن ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
20 | اللّٰهَ | Lam Tafkhim | Karena Lafadz Alloh didahului oleh fathah | Dibaca Tebal (Alloh) |
21 | شَيْءٍ | Mad Layyin | Karena ada huruf berharakat fathah ( شَ ) bertemu ya mati ( يْ ) | Syai in |
22 | شَيْءٍ قَدِ | Ikhfa haqiqi | Karena ada kasratain (ءٍ) bertemu dengan mim (ق ) | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ق . Dengung satu setengah alif/3 harakat |
23 | قَدِيْرٌ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 21
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | يٰٓاَيُّهَا | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda ( يٰٓاَ ) | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
2 | هَا النَّاسُ | Al Syamsiah | Karena ada alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf ن | Dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca) masuk ke huruf ن |
3 | النَّاسُ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf ن ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
4 | خَلَقَكُمْ وَ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf و | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
5 | مِنْ قَبْلِكُمْ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan mim (ق ) | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ق . Dengung satu setengah alif/3 harakat |
6 | قَبْلِكُمْ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf ba ( بْ) yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf بْ nya, (Qobe likum) |
7 | قَبْلِكُمْ لَعَ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ل | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
8 | كُمْ تَتَّقُوْ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ت | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
9 | تَتَّقُوْنَۙ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 22
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | لَكُمُ الْاَرْضَ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf ا | Al nya dibaca jelas |
2 | فِرَاشًا وَّ | Idgham Bighunnah | Karena ada fathatain شًا bertemu dengan huruf وَّ | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf و dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
3 | وَّالسَّمَاۤ | Al Syamsiah | Karena ada alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf س | Dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca) masuk ke huruf س |
4 | وَّالسَّمَاۤءَ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
5 | بِنَاۤءً | 1. Mad Wajib Muttashil2. Mad ‘Iwad (kalau di waqof) | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kataKarena pada akhir kalimat terdapat huruf yang berharakat fathatain | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif.Dibaca jadi بِنَاۤءَ Panjangnya 2 harakat (1 alif). |
6 | نَاۤءً ۖوَّ | Idgham Bighunnah | Karena ada fathatain ءً bertemu dengan huruf و | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf و dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
7 | وَّاَنْزَلَ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ز | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ز Dengung satu setengah alif/3 harakat |
8 | مِنَ السَّمَاۤ | Al Syamsiah | Karena ada alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf س | Dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca) masuk ke huruf س |
9 | السَّمَاۤءِ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
10 | مَاۤءً | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
11 | ءً فَاَخْرَ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ف | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ف Dengung satu setengah alif/3 harakat |
12 | مِنَ الثَّمَرٰتِ | Al Syamsiah | Karena ada alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf ث | Dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca) masuk ke huruf ث |
13 | رِزْقًا لَّكُمْ | Idgham Bilaghunnah | Karena ada fathatain شًا bertemu dengan huruf ل | Cara membacanya adalah masuk ke dalam huruf lam tanpa dengung |
14 | لَّكُمْ ۚ فَ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ف | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
15 | تَجْعَلُوْ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf جْ yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf ج nya, (Taje ‘alu) |
16 | لِلّٰهِ | Lam Tarqiq | Karena Lafadz Alloh didahului oleh kasrah | Dibaca tipis (Lillah) |
17 | اَنْدَادً | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan دَ | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf د Dengung satu setengah alif/3 harakat |
18 | دًا وَّ | Idgham Bighunnah | Karena ada fathatain دًا bertemu dengan huruf و | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf و dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
19 | وَّاَنْتُمْ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ت | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ت Dengung satu setengah alif/3 harakat |
20 | اَنْتُمْ تَعْ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ت | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
21 | تَعْلَمُوْنَ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 23
وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | وَاِنْ كُ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ك | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ك Dengung satu setengah alif/3 harakat |
2 | كُنْتُمْ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ت | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ت Dengung satu setengah alif/3 harakat |
3 | كُنْتُمْ فِيْ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ف | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
4 | رَيْبٍ | Mad Layyin | Karena ada huruf berharakat fathah ( رَ) bertemu ya mati ( يْ ) | Roi bin |
5 | رَيْبٍ مِّمَّا | Idgham Bighunnah | Karena ada kasratain بٍ bertemu dengan huruf م | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf م dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
6 | مِّمَّا | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf م ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
7 | عَبْدِنَا | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf بْ yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf ب nya, ( ‘abe dina) |
8 | بِسُوْرَةٍ مِّنْ | Idgham Bighunnah | Karena ada kasratain ةٍ bertemu dengan huruf م | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf م dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
9 | مِّنْ مِّثْلِهٖ | Idgham Bighunnah | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan huruf م | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf م dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
10 | وَادْعُوْ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf دْ yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf ب nya, ( wade ‘u) |
11 | شُهَدَاۤءَكُمْ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
12 | ءَكُمْ مِّنْ | Idgham Mimi atau idgham mislain atau mutamasilain | Karena ada huruf mim mati (مْ) bertemu dengan mim (م), | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
13 | مِّنْ دُوْنِ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan د | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf د Dengung satu setengah alif/3 harakat |
14 | نِ اللّٰهِ | Lam Tarqiq | Karena Lafadz Alloh didahului oleh kasrah | Dibaca tipis (Nillah) |
15 | اِنْ كُنْتُمْ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ك | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ك Dengung satu setengah alif/3 harakat |
16 | كُنْتُمْ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ت | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ت Dengung satu setengah alif/3 harakat |
17 | كُنْتُمْ صٰدِ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ص | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
18 | صٰدِقِيْنَ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 24
فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | فَاِنْ لَّمْ | Idgham Bilaghunnah | Karena ada نْ bertemu dengan huruf ل | Cara membacanya adalah masuk ke dalam huruf lam tanpa dengung |
2 | لَّمْ تَفْعَلُوْا | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ت | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
3 | وَلَنْ تَفْعَلُوْ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ت | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ت Dengung satu setengah alif/3 harakat |
4 | النَّارَ | Al Syamsiah | Karena ada alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf ن | Dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca) masuk ke huruf ن |
5 | هَا النَّاسُ | Al Syamsiah | Karena ada alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf ن | Dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca) masuk ke huruf ن |
6 | النَّاسُ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf ن ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
7 | وَالْحِجَارَةُ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf ح | Al nya dibaca jelas |
8 | لِلْكٰفِرِيْنَ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 25
وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ | Al Syamsiah | Karena ada alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf ص | Dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca) masuk ke huruf ص |
2 | اَنَّ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf ن ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
3 | لَهُمْ جَنّٰتٍ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( م ) bertemu dengan huruf ج | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
4 | جَنّٰتٍ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf ن ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
5 | جَنّٰتٍ تَجْرِ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ت | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ت Dengung satu setengah alif/3 harakat |
6 | تَجْرِيْ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf ba (جْ) yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf ج nya, (Taje ri) |
7 | مِنْ تَحْتِهَا | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ت | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ت Dengung satu setengah alif/3 harakat |
8 | تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf ن | Al nya dibaca jelas |
9 | الْاَنْهٰرُ | Izhar Halqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ه | Dibaca dengan jelas |
10 | مِنْهَا | Izhar Halqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ه | Dibaca dengan jelas |
11 | مِنْ ثَمَرَةٍ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ث | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ت Dengung satu setengah alif/3 harakat |
12 | ثَمَرَةٍ رِّزْقًا | Idgham Bilaghunnah | Karena ada kasratain ةٍ bertemu dengan huruf ر | Cara membacanya adalah masuk ke dalam huruf ر tanpa dengung |
13 | رِّزْقًا | Mad ‘Iwad (kalau di waqof) | Karena pada akhir kalimat terdapat huruf yang berharakat fathatain | Dibaca jadi رِّزْقا Panjangnya 2 harakat (1 alif). |
14 | رِّزْقًا ۙ قَالُوْ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ق | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ق Dengung satu setengah alif/3 harakat |
15 | رُزِقْنَا | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf qof (قْ) yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf ق nya, (Ruziqo na) |
16 | مِنْ قَبْلُ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ق | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ق Dengung satu setengah alif/3 harakat |
17 | قَبْلُ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf ba (بْ) yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf ب nya, (Qobe lu) |
18 | مُتَشَابِهًا | Mad ‘Iwad (kalau di waqof) | Karena pada akhir kalimat terdapat huruf yang berharakat fathatain | Dibaca jadi هَا Panjangnya 2 harakat (1 alif). |
19 | بِهًا ۗوَلَهُمْ | Idgham Bighunnah | Karena ada fathatain هًا bertemu dengan huruf و | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf و dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
20 | وَلَهُمْ فِيْهَآ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( م ) bertemu dengan huruf ف | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
21 | فِيْهَآ اَزْوَ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
22 | اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَ | Idgham Bighunnah | Karena ada dammatain جٌ bertemu dengan huruf م | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf م dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
23 | مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ | Idgham Bighunnah | Karena ada dammatain ةٌ bertemu dengan huruf و | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf و dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
24 | وَّهُمْ فِيْهَا | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( م ) bertemu dengan huruf ف | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
25 | خٰلِدُوْنَ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 26
۞ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | اِنَّ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf ن ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
2 | اللّٰهَ | Lam Tafkhim | Karena Lafadz Alloh didahului oleh fathah | Dibaca Tebal (Alloh) |
3 | يَسْتَحْيٖٓ اَ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda (يٖٓ اَ ) | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
4 | اَنْ يَّضْرِ | Idgham Bighunnah | Karena ada نْ bertemu dengan huruf ي | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf ي dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
5 | مَثَلًا مَّ | Idgham Bighunnah | Karena ada fathatain لًا bertemu dengan huruf م | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf م dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
6 | ضَةً فَمَا | Ikhfa haqiqi | Karena ada fathatain ةً bertemu dengan ف | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ف Dengung satu setengah alif/3 harakat |
7 | فَاَمَّا | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf م ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
8 | اَنَّهُ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf نّ ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
9 | الْحَقُّ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf ح | Al nya dibaca jelas |
10 | مِنْ رَّبِّهِمْ | Idgham Bilaghunnah | Karena ada نْ bertemu dengan huruf ر | Cara membacanya adalah masuk ke dalam huruf ر tanpa dengung |
11 | بِّهِمْ ۚ وَ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( م ) bertemu dengan huruf و | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
12 | وَاَمَّا | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf م ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
13 | مَاذَآ اَ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda (ذَآ اَ ) | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
14 | دَ اللّٰهُ | Lam Tafkhim | Karena Lafadz Alloh didahului oleh fathah | Dibaca Tebal (dalloh) |
15 | مَثَلًا ۘ | Mad ‘Iwad (kalau di waqof) | Karena pada akhir kalimat terdapat huruf yang berharakat fathatain | Dibaca jadi مَثَلا Panjangnya 2 harakat (1 alif). |
16 | كَثِيْرًا وَّ | Idgham Bighunnah | Karena ada fathatain رًا bertemu dengan huruf وّ | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf و dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
17 | كَثِيْرًا | Mad ‘Iwad (kalau di waqof) | Karena pada akhir kalimat terdapat huruf yang berharakat fathatain | Dibaca jadi كَثِيْرا Panjangnya 2 harakat (1 alif). |
18 | كَثِيْرًا ۗ وَمَا | Idgham Bighunnah | Karena ada fathatain رًا bertemu dengan huruf وّ | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf و dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
19 | بِهٖٓ اِلَّا | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda (هٖٓ اِ ) | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
20 | اِلَّا الْفٰسِ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf ف | Al nya dibaca jelas |
21 | الْفٰسِقِيْنَۙ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 27
الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | يَنْقُضُوْنَ | Ikhfa haqiqi | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan ق | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ق . Dengung satu setengah alif/3 harakat |
2 | دَ اللّٰهِ | Lam Tafkhim | Karena Lafadz Alloh didahului oleh fathah | Dibaca Tebal (dalloh) |
3 | مِنْۢ بَعْدِ | Iqlab | Karena ada nun mati نْ bertemu dengan بَ | merubah bunyi نْ menjadi suara mim (مْ), dengan merapatkan dua bibir serta mendengung satu setengah alif/3 harakat. |
4 | وَيَقْطَعُوْ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf قْ yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf قْ nya, (Yaqo to’u) |
5 | مَآ اَمَرَ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
6 | رَ اللّٰهُ | Lam Tafkhim | Karena Lafadz Alloh didahului oleh fathah | Dibaca Tebal (dalloh) |
7 | بِهٖٓ اَنْ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
8 | اَنْ يُّوْصَلَ | Idgham Bighunnah | Karena ada نْ bertemu dengan huruf ي | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf ي dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
9 | فِى الْاَرْضِۗ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf ا | Al nya dibaca jelas |
10 | اُولٰۤىِٕكَ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
11 | هُمُ الْخٰسِ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf خ | Al nya dibaca jelas |
12 | الْخٰسِرُوْنَ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 28
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | كَيْفَ | Mad Layyin | Karena ada huruf berharakat fathah ( كَ) bertemu ya mati ( يْ ) | Kai fa |
2 | بِاللّٰهِ | Lam Tafkhim | Karena Lafadz Alloh didahului oleh fathah | Dibaca Tebal (Alloh) |
3 | وَكُنْتُمْ | Ikhfa haqiqi | Karena ada نْ bertemu dengan ت | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ت . Dengung satu setengah alif/3 harakat |
4 | كُنْتُمْ اَمْوَ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf اَ | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
5 | اَمْوَاتًا | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf وَ | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
6 | تًا فَاَحْيَا | Ikhfa haqiqi | Karena ada fathatain تًا bertemu dengan ف | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ف . Dengung satu setengah alif/3 harakat |
7 | حْيَاكُمْۚ ثُمَّ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ثُ | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
8 | ثُمَّ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf مَّ ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
9 | يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ثُ | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
10 | ثُمَّ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf مَّ ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
11 | كُمْ ثُمَّ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf ثُ | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
12 | اِلَيْهِ | Mad Layyin | Karena ada huruf berharakat fathah (لَ) bertemu ya mati ( يْ ) | Ilai hi |
13 | تُرْجَعُوْنَ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 29
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | لَكُمْ مَّا | Idgham Mimi atau idgham mislain atau mutamasilain | Karena ada huruf mim mati (مْ) bertemu dengan mim (م), | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
2 | فِى الْاَرْضِ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf ا | Al nya dibaca jelas |
3 | جَمِيْعًا ثُمَّ | Ikhfa haqiqi | Karena ada fathatain عًا bertemu dengan ث | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ث . Dengung satu setengah alif/3 harakat |
4 | ثُمَّ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf مَّ ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
5 | اسْتَوٰٓى اِلَى | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda (وٰٓى اِ ) | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
6 | اِلَى السَّمَاۤءِ | Al Syamsiah | Karena ada alif lam mati ( الْ ) yang bertemu dengan huruf س | Dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca) masuk ke huruf س |
7 | السَّمَاۤءِ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
8 | ىهُنَّ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf نَّ ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
9 | سَبْعَ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf بْ yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf بْ nya, ( sabe ‘a) |
10 | تٍ ۗ وَهُوَ | Idgham Bighunnah | Karena ada kasratain تٍ bertemu dengan huruf و | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf و dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
11 | شَيْءٍ | Mad Layyin | Karena ada huruf berharakat fathah ( شَ ) bertemu ya mati ( يْ ) | Syai in |
12 | شَيْءٍ عَلِ | Izhar Halqi | Karena ada kasratain ءٍ bertemu dengan عَ | Dibaca dengan jelas |
13 | عَلِيْمٌ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Hukum Tajwid Surah Al Baqarah Ayat 30
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
No | Lafadz | Hukum Bacaan | Alasannya | Cara Membacanya |
1 | مَلٰۤىِٕكَةِ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
2 | ِانِّيْ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf نَّ ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
3 | عِلٌ فِى | Ikhfa haqiqi | Karena ada dammatain لٌ bertemu dengan ف | Samar-samar dengan bibir membentuk huruf ف Dengung satu setengah alif/3 harakat |
4 | فِى الْاَرْضِ | Al Qomariyah | Karena alif lam mati ( الْ ) bertemu dengan huruf ا | Al nya dibaca jelas |
5 | قَالُوْٓا اَ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda لُوْٓا اَ | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
6 | اَتَجْعَلُ | Qalqalah Sugra | Karena ada huruf ( جْ) yang mati di tengah kalimat | Dipantulkan huruf جْ nya, (Ataje ‘alu) |
7 | مَنْ يُّفْسِدُ | Idgham Bighunnah | Karena ada نْ bertemu dengan huruf ي | Cara membacanya adalah dengung/ masuk kedalam huruf ي dibaca 1,5 alif/ 3 harakat |
8 | الدِّمَاۤءَۚ | Mad Wajib Muttashil | Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata | Dibaca panjang 5 harakat atau 2,5 alif. |
9 | بِحَمْدِكَ | Izhar Syafawi | Karena ada huruf mim mati ( مْ ) bertemu dengan huruf د | Dibaca dengan jelas di bibir dan mulut keadaan tertutup |
10 | اِنِّيْٓ | Ghunnah Musyaddah | Karena di atas huruf نّ ada tasydid | Cara membacanya adalah dengung 1,5 alif/ 3 harakat |
11 | اِنِّيْٓ اَعْ | Mad Jaiz Munfashil | Karena ada mad thobi’i yang bertemu dengan hamzah/alif dalam kata yang berbeda | Dibaca panjang adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif) |
12 | تَعْلَمُوْنَ | Mad arid lissukun | Karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i | Dibaca boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat. |
Penjelasan Ilmu Tajwid serta Arah Mempelajarinya
Untuk pemeluk agama Islam atau umat muslim, membaca Al-Qur’an merupakan satu hal baik dan kewajiban. Membaca Al-Qur’an adalah satu diantaranya ibadah yang bakal datangkan banyak pahala.
Dimana satu huruf dapat diganjar dengan 1 kebaikan yang dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan.Lalu, apakah sudah Anda mengetahui penjelasan ilmu tajwid saat membaca Al-Qur’an?
Dalam baca Al-Qur’an, seorang tidak boleh membacanya secara ngawur.Masalahnya tiap kata dalam Al-Qur’an mengandung arti pun arti nya.
Makanya, jika membacanya sembarangan dan salah pastilah arti dan artinya akan berubah.
Oleh karena itu, dalam baca Al-Qur’an dibutuhkan pengetahuan yang disebutkan dengan tajwid. Kata tajwid berawal dari bahasa Arab yaitu jawwada, yujawwidu, tajwiidan yang berarti membaguskan.
Menurut arti, tajwid merupakan pengetahuan buat mengenali metode mengeja huruf secara benar, baik sifat huruf, panjang pendek, tebal dan tipisnya huruf.
Maka dapat disimpulkan jika ilmu tajwid kuat hubungannya dengan pelafalan huruf hijaiyah secara baik dan benar. Ingat memang bakal ada huruf yang dibaca panjang, pendek, tebal, tipis, berdengung, terang dan yang lainnya.
Kenapa kita harus mendalami pengetahuan tajwid?
Beberapa orang menuturkan mereka sangat sukar untuk tegar membaca Al-Qur’an. Mengapa bisa begitu sedang telah dijanjikannya pahala yang besar bagi orang-orang yang rajin membaca Al-Qur’an? Sesungguhnya, rasa malas membaca Al-Qur’an bisa juga dikarenakan tidak pahamnya kita pada pengetahuan tajwid.
Maka bacaan kita sendiri berasa tak enak didengarkan atau mungkin tidak mengena di hati. Nach untuk itu pengetahuan tajwid benar-benar seharusnya didalami oleh tiap-tiap orang islam supaya saat baca Al-Qur’an menimbulkan kesan yang dalam buat dirinya.
Maka sejauh ini, apa kamu udah berasa membaca Al-Qur’an secara betul? Apakah penempatan tiap-tiap huruf dan sifat-sifat huruf telah dikerjakan secara bagus? jika belum, sudah saatnya untuk kamu untuk mendalami pengetahuan tajwid dengan belajar tahsin tilawah Al-Qur’an.
Apa itu tahsin tilawah Al-Qur’an?
Tahsin tilawah Al-Qur’an merupakan upaya untuk membenahi dan memperindah bacaan Al-Qur’an secara baik dan benar serta sama dengan tajwid.
Dalam pengertian, huruf dan makhroj keluar dengan benar, karakter huruf sama sesuai serta hukum bacaan tepat. Bisa disebut mendalami pengetahuan tajwid satu keharusan agar penerapan tahsin berjalan dengan benar.
Hukum ilmu tajwid perlu didalami
Barangkali kamu pernah menanyakan, kenapa mesti pelajari tajwid? Nach berikut jawaban dari pertanyaan kamu itu:
Hukum membaca Al-Qur’an dengan tajwid Fardhu ‘ain
Alasan pertama kita perlu belajar ilmu tajwid yaitu lantaran hukumnya fardhu ‘ain. Artinya, harus untuk tiap-tiap orang islam buat membaca Al-Qur’an dengan tajwid. Karena itu, belajar tahsin sangatlah dibutuhkan supaya dapat membaca Al-Qur’an sesuai tajwid.
Perintah untuk membaguskan bacaan Al-Qur’an pun tersebut dalam surat Muzzammil ayat 4. Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan biar Rasullullah membaca Al-Qur’an secara tartil(seksama). Dalam pengertian tak cepat-cepat serta seharusnya perlahan-lahan dengan tajwid yang akurat.
Bentuk memuliakan Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an dengan tajwid pula sebagai bentuk penghormatan atau memuliakan. Sebagai halnya kita ketahui, Al-Qur’an yaitu Wahyu dari Allah SWT yang di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga yang pasti begitu tidak santun serta tidak baik bila membacanya secara sembarangan serta sembarangan kan?
Bentuk kehati-hatian biar tak mengganti makna ayat
Alasan mendalami pengetahuan tajwid selanjutnya merupakan sebagai bentuk kehati-hatian kita menjadi umat muslim. Masalahnya keliru pada pelafalan huruf dalam Al-Qur’an bisa mengganti arti serta pengertiannya. Pasti itu begitu beresiko khan? Nach karena itu, sebagai kaum muslim penting buat memanfaatkan tajwid dalam baca Al-Qur’an supaya tak ada arti dari ayat yang berubah.
Agar bacaan Al-Qur’an terkesan buat diri pribadi dan seseorang yang lain
Apakah sampai kini kamu merasa tak ada effect apa-apa sehabis membaca Al-Qur’an? Tak mengobati hati yang sendu ataupun tak membuat kamu bertambah semangat melaksanakan ibadah? Hal tersebut bisa-bisa disebabkan bacaan Al-Qur’an yang masih belum terkesan serta membekas. Biar bacaan kita menjadi berkesan untuk diri kita serta orang lain, pengetahuan tajwid benar-benar diperlukan.
Membaca dengan tajwid artinya
menepati tiap-tiap hak-hak yang dimiliki oleh huruf dalam Al-Qur’an. Sehingga otomatis bacaan kita bakal jadi baik dan nikmat buat didengar. Seringkali bacaan Al-Qur’an yang bagus membawa hidayah seseorang untuk mengimani kalamNya.
Terlebih lagi ada hadist yang mengucapkan bila, “”sebaik-baiknya manusia ialah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”(HR. Bukhari).
Tujuan mempelajari pengetahuan tajwid
Mengapa umat muslim penting pelajari ilmu tajwid? Pastilah sebab Allah SWT mau umat Rasullullah membaca kitabullah dengan bacaan benar dan baik. Diluar itu, ada sekian banyak maksud mendalami ilmu tajwid. Berikut diantaranya:
Supaya bacaan Al-Qur’an sesuai
Arah pertama pelajari tajwid saat membaca Al-Qur’an merupakan supaya bacaan kita menjadi pas. Dalam artian, bacaan Al-Qur’an kita sama seperti apa yang diberikan Rasulullah terhadap para sahabat.
Agar bebas dari kekeliruan
Kedua, maksud membaca Al-Qur’an yang lain ialah agar kita terlepas dari kesalahan.Misalkan saja pelafalan huruf yang mestinya tebal tak dibaca tipis. Pastinya kita memahami apabila arti atau makna dari ayat Al-Qur’an dapat berbeda jika kita salah pengucapan huruf ataupun makhroj.
Berbicara terkait kesalahan saat membaca Al-Qur’an, sebenarnya ada dua tipe kekeliruan. Apa sajakah? Kesalahan tersebut diantaranya:
• Kesalahan khafi
Kesalahan khafi atau kekeliruan kecil ini hanya bisa ditemui oleh orang yang mengerti serta paham ilmu tajwid. Nah buat orang pemula rata-rata tak mengerti kesalahan itu. Misalkan saja membaca dhomah atau tanda baca lainnya.
• Kesalahan besar
Kekeliruan besar(Al lahnul jali) ini gak hanya ditemui oleh orang yang pahami pengetahuan tajwid akan tetapi dikenali oleh orang awam juga.
Misalnya bacaan yang seharusnya اَلَّذِيْنَ dibaca menjadi اَلَّزِيْنَ
Hal itu jelas bakal membuat perubahan makna juga makna dari bacaan. Penting diketahui, dalam bahasa Arab, satu diantara huruf saja dapat membuat perubahan arti menjadi tidak sama.
Supaya bacaan Al-Qur’an berkesan
Biasanya seseorang tidak mau mendalami pengetahuan tajwid dalam membaca Al-Qur’an karena perasaan malas. Walau sebenarnya, mempelajari tajwid bisa bikin bacaan makin indah. Maka dari itu saat membaca Al-Qur’an, bacaan itu berkesan serta masuk ke dalam hati. Bahkan kita tidak akan terasa jenuh untuk sering-sering membaca Al-Qur’an karena bacaan yang tepat serta indah.
Trik cepat belajar ilmu tajwid pemula
Buat kaum muslim tentu tak kan asing dengan aktivitas membaca Al-Qur’an. Masalahnya tiap saat melakukan sholat wajib saja pun membaca surat-surat dalam Al-Qur’an. Nach agar bacaan salat jadi berkesan di hati pastilah penting untuk mendalami pengetahuan tajwid.
Lalu, bagaimana metodenya agar orang pemula sekalipun tak kesukaran saat baca Al-Qur’an dengan tajwid? Nah berikut teknik cepat buat belajar pengetahuan tajwid bagi pemula:
Pahami huruf hijaiyah
Saat sebelum mempelajari ilmu tajwid, satu hal yang perlu kamu kerjakan terlebih dulu yakni dengan mengetahui huruf hijaiyah. Apakah itu huruf hijaiyah? Huruf hijaiyah merupakan huruf dalam ejaan bahasa Arab yang merupakan bahasa asli Al-Qur’an. Bisa disebut kalau dengan bahasa Indonesia, huruf hijaiyah itu layaknya huruf abjad.
Oleh karena itu, supaya dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar mengenali huruf hijaiyah merupakan langkah dasar yang paling penting. Biar cepat mendalami ilmu tajwid pahami terlebih dulu huruf hijaiyah yang jumlahnya ada 29 huruf. Perlu diingat, supaya bisa membaca Al-Qur’an dengan bagus pastinya semuanya huruf itu harus dihafal.
Selesai mengetahui wujud huruf hijaiyah satu-persatu karenanya ada yang lain butuh kamu melakukan lagi.Hal demikian merupakan cari info bagaimana huruf itu dihubung dengan huruf hijaiyah lainnya. Sebagai catatan, di saat mau belajar pengucapan huruf hijaiyah, jadi tekuni makhroj-nya. Makhroj merupakan tempat keluarnya huruf hijaiyah.
Kenali tanda baca atau harkat
Sesudah mengenali huruf hijaiyah, langkah kedua yang harus kamu melakukan adalah mengerti tanda baca atau harkat. Harkat atau tanda baca berfungsi buat memastikan pengejaan huruf hijaiyah. Umpamanya saja, bila dalam bahasa Indonesia ada huruf vokal A I U E O karen itu dalam Al-Qur’an ada harkat.
Dalam Al-Qur’an, harkat atau pertanda itu mencakup beberapa, ialah:
1. Kasrah.
2. Fathah.
3. Dhommah.
4. Tasydid.
5. Sukun.
Dalami semuanya tanda baca itu secara baik dan hafalkan.
Kenali tajwid
Trik cepat dalam mendalami ilmu tajwid yang lain adalah dengan memahami tajwid itu sendiri. Ilmu tajwid adalah ilmu yang bisa digunakan untuk mengetahui langkah membunyikan huruf dalam Al-Qur’an secara pas. Misalkan saja apa dapat dibaca samar-samar, jelas atau mendengung.
apabila dengan bahasa Inggris diketahui dengan grammar jadi saat membaca Al-Qur’an diketahui bacaan tajwid.
Ada beraneka macam bacaan tajwid, termaksud salah satunya:
- Hukum bacaan nun sukun dan tanwin.
- Hukum bacaan min sukun.
- Hukum bacaan Alif lam.
- Hukum bacaan qolqolah.
- Hukum bacaan mad, dan lain-lain.
Aplikasikan dari surat pendek
Agar dapat mendalami ilmu tajwid dengan cepat maka kamu dapat segera mengimplementasikannya di surat pendek. Sehabis berhasil menempatkan ilmu tajwid dalam surat pendek karena itu kamu dapat menempatkannya ke surat yang lebih panjang.
Perlu diketahui, baca dengan perlahan supaya panjang pendek dari bacaan Al-Qur’an terang. Ingat buat mencari guru mengaji, baik ustad atau ustadzah yang benar-benar sudah jelas keilmuannya. Dalam artian, bisa mengajari dengan pas serta benar biar belajar tajwid jadi lebih membahagiakan.
Belajar lewat sumber yang dapat dipercaya
Bagaimana kalau sukar buat menemukan guru mengaji? Tidak mengapa, sekarang ini teknologi udah melesat amat jauh. Kamu bisa belajar melalui beragam sumber yang dipercaya.
Semisalnya saja sumber tersebut dari buku, video serta lainnya. Bahkan juga sekarang telah banyak ustadz dan ustadzah yang mengarahkan orang-orang melalui video YouTube dan group WhatsApp.
Satu kesulitan saat belajar secara otodidak lewat buku dan video yaitu perasaan malas dan tak konsisten diri kita sendiri. Karenanya, kamu perlu menyisihkan waktu agar bisa mendalami tajwid secara lancar. Dapat lebih baik bila kamu mengendalikan jadwal teratur untuk belajar tajwid.
Berkemauan serius
Seterusnya, supaya belajar tajwid menjadi lebih mudah dan cepat, memerlukan kesungguhan dari dalam diri. Ingatkah apabila pelajari tajwid merupakan suatu kesibukan positif yang bisa memperindah bacan Al-Qur’an.
Teratur mengerjakan praktek
Terakhir, supaya berhasil tentu kamu harus rutin melaksanakan praktek. Gak boleh kuatir serta malas untuk mengetes kemampuan kamu dalam pengaplikasian tajwid. Dimulai dengan surat pendek sampai ke surat yang lebih panjang lagi.
Apa hukum membaca Al Qur’an tanpa tajwid?
Seusai ketahui penjelasan berkenaan tajwid, lalu apa sesungguhnya hukum membaca Al-Qur’an tanpa tajwid? Harus disadari, membaca Al-Qur’an dengan tajwid sebetulnya bukan suatu kewajiban sepanjang kita menempatkan bacaan fathah, kasroh, dhommah ataupun sukun. Dalam artian tak ada dosa waktu hal semacam itu diaplikasikan.
Hal demikian karena hukum tajwid memanglah tidak dipakai terkecuali cuma untuk membikin lafadz bacaan jadi bagus. Akan tetapi, kalau satu orang dapat mengaplikasikan pengetahuan tajwid dalam bacaan Al-Qur’an maka merupakan hal baik. kalau tidak mungkin buat mengaplikasikannya karena itu tidak ada dosa.
Nah jadi itulah review panjang mengenai pemahaman pengetahuan tajwid serta tujuan mendalaminya. Semoga pembicaraan di atas bisa sedikit mencerahkan.
Kata Kunci : Hukum Tajwid Surat al baqarah ayat 20-30, Tajwid Surat al baqarah ayat 20-30
[redirect url=’https://shope.ee/6UlEubrJGk’ sec=’20’]