[ad_1]

Ketika Ustadz yang mendakwahkan tauhid dan sunnah salah membaca kitab
Pertanyaan:
Ustadz, bagaimana menyikapi beberapa akun youtuber yang konten videonya berusaha mencari kekurangan dalam bacaan kitab-kitab ustadz yang mendakwahkan tauhid dan sunnah. Seperti buruk harokat, buruk i’rab, buruk saat membaca fi’il, buruk saat membaca mashdar, dll. Seperti ingin memberi kesan bahwa ustadz yang mendakwahkan tauhid dan sunnah itu bodoh dalam bahasa arab. Mohon saran Anda.
Menjawab:
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, ash-shalatu was salamu ‘ala Nabiyyina Muhammadin, wa ‘alaalihi wa shahbihi ajma’in. Amma badu.
Menanggapi masalah ini, kami menanggapi beberapa poin:
Pertama, kami yakin dan sangat menyadari bahwa setiap orang yang mendakwahkan tauhid dan sunnah Nabi pasti akan mengalami gangguan dan tantangan. Ini adalah sunnatullah itu sudah terjadi sejak zaman nabi-nabi sebelumnya. Tuhan ta’ala dikatakan:
ا الُ لَكَ لَّا ا لَ لِلرُّسُلِ لِكَ لَذُو ابٍ لِيمٍ
“Tidak ada yang dikatakan kepadamu kecuali apa yang dikatakan kepada para rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Tuhanmu memiliki ampunan dan azab yang pedih.” (Surat Fushilat: 43).
Sheikh Mubarak al-Miili rahimahullah bersabda: “Dan kami tidak meninggikan suara kami (dalam dakwah tauhid) kecuali ketika angin kencang bertiup dari orang-orang yang mengamalkan berbagai amalan syirik. ‘wah, siapa yang akan mendapat pahala di hari kiamat, kaum muslimin sebagai musyrikin.
Kemudian mereka memproklamirkan perlawanan dengan memanfaatkan orang-orang biasa yang baru saja bergabung dengan mereka. Tapi Allah akan membuka kedok kebohongan mereka dengan para murid Atsar. Dan sunnatullah bahwa masih akan ada orang (ahli tauhid) yang akan menang atas lawan-lawan (dakwah tauhid) di antara umat manusia” (Risaalatusy Shirki wa Mazhahiruhu1/51).
Maka Anda harus bersabar dan tetap menyikapi setiap tantangan dakwah dengan keteguhan dan ketenangan.
KeduaMerusak kehormatan seorang ulama (orang yang dikaruniai ilmu agama) lebih fatal dan merusak daripada merusak kehormatan orang biasa. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan:
اللهَ ال : ادَى لي ليًّا الحربِ
“Sesungguhnya Allah berfirman: Barangsiapa menentang wali-Ku, dia telah menyatakan perang terhadap-Ku” (HR Bukhari no. 6502).
Imam asy-Syafi’i memahami bahwa para wali adalah ulama. Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan:
لم الفقهاء العاملون لياء الله ليس لله لي
“Jika para fuqaha (ulama) yang mengamalkan ilmunya tidak disebut sebagai wali Allah, maka Allah tidak memiliki wali.” (HR al-Baihaqi dalam Manaqib ash-Shafi’i, dikutip dari al-Mu’allim hal. 21).
Dengan demikian, mencela dan melukai kehormatan ulama memiliki konsekuensi serius. Inilah sebabnya mengapa para ulama mengatakan:
لحوم العلماء
“Daging ulama itu beracun.”
KetigaTentu sangat berbeda antara orang yang tidak pandai membaca buku dan sering melakukan kesalahan, dengan orang yang pandai membaca buku tetapi terkadang melakukan kesalahan.
Tergelincirnya orang yang ahli dalam bidang ini dapat dimengerti. Ibnu Rusdi rahimahullah mengatakan:
ل النظر لك الشيء الذي الخطخط – ا الطبيب Air الماه ا اخط اخط اعة الطب الحاكم الماه Vi ا في الحكم. لا ليس ال لك الشأن
“Ada kecelakaan yang penulisnya diberi alasan, apakah penulisnya ahli di bidangnya. Seperti dokter yang berkompeten di bidang kedokteran (diberi umur). Atau kesalahan hakim dalam memutuskan undang-undang. (ini diberikan alasan). Dan tidak ada alasan yang diberikan jika penulis pada dasarnya tidak ahli dalam bidang ini” (Fashloul Maqal, Hal. 45).
Karena tidak ada manusia yang selalu sempurna, pasti ada saatnya mereka salah. Seperti yang mereka katakan, “Sebaik tupai melompat, tupai akan jatuh juga”.
Berbeda dengan orang yang awalnya tidak kompeten, namun ia bertekad untuk masuk ke bidang yang tidak ia kuasai. Orang seperti itu seperti dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
المُتَشَبِّعُ ا لَمْ لَابِسِ
“Seseorang yang bangga dengan sesuatu yang tidak pernah mereka miliki seperti memakai dua lapis kebohongan” (HR.Muslim No. 2129).
Keempatpara ulama yang mendakwahkan tauhid dan sunnah yang mereka katakan salah ketika membaca kitab, ternyata kesalahannya sangat kecil dibandingkan dengan bacaan benar lainnya.
Misalnya, di antara mereka yang membaca 3 halaman, ada kesalahan 2-3 kata. Tentu saja, itu masuk akal karena sangat kecil dibandingkan dengan kebenarannya. Para ulama mengatakan, al-qalil yughtafar “sesuatu yang begitu kecil bisa dimaafkan”.
Kelima, dalam satu-satunya bahasa Indonesia, kami tidak selalu 100% benar. Pasti ada 1-2 kesalahan kata dalam setiap percakapan, dan itu tidak masalah.
Keenam, masalahnya adalah jika kesalahan terlalu sering dan terlalu banyak. Ini kemudian menjadi jarh (celaan) untuk ustadz. Oleh karena itu, dalam ilmu hadits ada predikat jarh “katsirul khatha‘” (terlalu sering bingung). Jika demikian, maka kita bisa mengkritiknya dan memintanya untuk memperdalam bahasa Arab terlebih dahulu.
Ketujuh, apa esensi dan manfaat mengumpulkan dan mencari kesalahan dalam membaca buku ustadz yang mendakwahkan tauhid dan sunnah? Apa yang kamu inginkan? Apakah hanya untuk meremehkan atau menghina? Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuNabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan:
لا لِمُهُ لا لُهُ، لا
“Muslim yang muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara dan tidak boleh menyakiti, menghina atau menghina” (HR.Muslim No. 2564).
Jika Anda ingin mengkritik, lebih penting dan penting untuk mengkritik isi materi, bukti, dan dalil ustadz. Tunjukkan argumen mana yang salah, yaitu dhaifsisi mana dari argumen yang salah, tolong tunjukkan qaul ulama, dan sebagainya. Ini lebih berguna.
Kedelapanaksi para youtuber ini lebih banyak tajassus dan tahassusdaripada kritik ilmiah.
Tajassus Ia mencari-cari aib dan aib seorang muslim, lalu mengumpulkannya. Tahassus ia menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dari seorang Muslim. Meskipun Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan:
Itu
“Jangan tahassus, jangan tajassus, jangan saling marah, jangan membelakangi dan jangan saling membenci. Jadilah saudaramu wahai hamba Allah! (HR al-Bukhari, n° 6064).
Jadi saran kami untuk para pembuat video tersebut, mereka harus bertobat di hadapan Allah dan menghentikan kejahatan yang mereka lakukan.
Wallahu a’lamsemoga Allah memberikan taufik.
***
Dijawab oleh Ustadz Yulian Purnama, S.Kom.
Anda dapat membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Unduh sekarang !!
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONOR.
BANK SYARIAH INDONESIA
7086882242
YAYASAN JARINGAN YUFID
Kode BSI: 451
Contoh Bid Ah, Rum Haram, Batas Akhir Pembayaran Hutang Puasa Ramadhan, Download Suara Sirine Buka Puasa, Sahur Jam Berapa, Wiladah Darah